RT - readtimes.id

Cara Atasi Kesedihan dan Kehilangan Akibat Pandemi

Readtimes.id– Perasaan kehilangan memang tidak pernah mudah ya? Rasanya saat ini semua serba terbatas. Hal-hal yang dulu kita suka untuk dilakukan, namun sekarang sudah tidak bisa lagi. Berkumpul dan mengobrol bersama teman secara tatap muka, kuliah secara di kampus, pergi ke luar tanpa harus menggunakan masker, tanpa khawatir akan tertular Covid-19.

Hal yang pertama kali perlu dilakukan adalah menerima perasaan itu sebagaimana adanya. Rasa kecewa, sedih, kehilangan, itu wajar sekali dirasakan di saat-saat ini.

Menerima kenyataan bahwa sekarang semua tak lagi sama. Namun, menerima hal-hal yang bertolak belakang dengan ekspektasi kita memang sangat sulit namun layak untuk dicoba. Kaarena, terus menerus menolak apa yang terjadi juga membuat kita tidak bisa lepas dari kesedihan.

Kita seakan hidup dengan bayang-bayang masa lalu, padahal saat ini, kita hidup di masa ini. Kalau kita tetap menolak kenyataan, kita akan sulit menemukan kebahagiaan dan menikmati momen di saat ini.

Psikolog Ellyana Dwi Farisandy mengatakan, pada saat seperti ini yang bisa kita lakukan untuk dapat bangkit dari rasa duka yang mendalam di tengah pandemi ialah memberikan diri ruang untuk berduka. Perasaan negatif tidak untuk diabaikan, pun ditolak, tetapi untuk diterima dan diekspresikan secara konstruktif.

“Perasaan sifatnya sementara. Ketika kita berani untuk menerima perasaan itu, intensitas perasaan itu akan menurun seiring berjalannya waktu dan akan menghilang,” ujarnya.

Kehilangan dan kesedihan di tengah pandemi memang sudah tidak bisa dihindari lagi. Tahapan atau fase seseorang dalam mengalami kedukaan seperti menolak kenyataan yang ada karena rasanya terlalu sakit untuk diterima. Hingga ada pada fase penerimaan bahwa ini memang terjadi serta mendapatkan pembelajaran dari penderitaan yang dialami. Berdamai dan terus melanjutkan hidup.

“Dengan begitu perasaan cemas dan khawatir wajar untuk dirasakan terutama dalam menghadapi banyaknya ketidakpastian,” tambahnya.

Mau menangis? Silakan. Mau menulis untuk mengekspresikan segala emosi yang memuncak? Boleh. Mau bercerita dengan teman? Tidak apa-apa. Hal ini sangat bisa dilakukan.

Apapun yang kamu rasa baik untuk dilakukan dan bisa membuat kamu merasa lebih nyaman dengan diri sendiri, silakan dilakukan. Pandemi ini tidak mudah bagi kita semua dan semoga kita semua bisa terus bertahan hingga pandemi ini berlalu. Jadi, yuk peluklah diri dengan lebih erat dan ekspresikan segala perasaan negatif kita secara konstruktif.

Fransiska Ignasia

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: