Judul : Kumpulan Dongeng untuk Penulis
Penulis : Lawrence Schimel
Penerjemah : Ronny Agustinus
Cetakan : pertama, Maret 2022
Penerbit : marjin kiri
Halaman : I – iv + 38 halaman
Cinderella adalah satu dongeng klasik yang sangat terkenal di seluruh dunia. Dia gadis malang yang hidup Bersama ibu dan saudari tirinya. Kita barangkali tahu kelanjutannya: Cinderella pergi ke pesta, pulang sebelum pesta selesai dan melupakan sebelah sepatu kacanya, lalu sang pangeran si pemilik pesta mengadakan sayembara untuk mencari si pemilik sepatu kaca.
Tapi bagaimana jika ceritanya Cinderella pergi ke acara sebuah pembacaan buku, dan ia pulang meninggalkan naskah tulisannya, lalu seorang editor jatuh cinta dengan naskah tulisan Cinderella, lantas mengadakan sayembara untuk menemukan penulis naskah tersebut? Kita bisa menemukan cerita plesetan ini dalam satu buku super tipis yang ditulis oleh Lawrence Schimel : “Kumpulan Dongeng untuk Penulis”.
Buku yang diterjemahkan dengan apik oleh Ronny Agustinus ini berisi 13 plesetan dongeng. Dongeng yang diplesetkan berupa dongeng-dongeng yang terkenal di seluruh dunia, salah satunya kisah Cinderella yang telah disinggung di bagian awal tulisan ini. Semua dongeng di dalam buku ini berlatar dunia kepenulisan dan penerbitan.
Plesetannya segar dan kadang kocak. Masalah di dalam dunia kepenulisan dan penerbitan dewasa ini diulik dengan apik: penerbit yang nakal (dalam “Kerudung Merah”), seorang anak yang mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari keluarganya karena dia suka membaca (dalam “Itik Buruk Rupa”), penulis muda yang setelah mendapatkan kritik tajam lantas “tertidur” dan tidak bisa lagi berkarya (dalam “Putri Tidur”), dan sebagainya.
Bagi mereka penikmat kisah dongeng sekaligus senang menulis dan mengamati dunia kepenulisan dan penerbitan, buku yang bisa dibaca sekali duduk sambil menyeruput secangkir kopi atau teh ini adalah rekomendasi buku yang tepat. Kita akan mengangguk-angguk membaca sekian fakta terkait dunia membaca, menulis, dan menerbitkan buku.
Menyenangkan sekali, misalnya, membaca versi plesetan dongeng “Hansel dan Gretel”. Dongeng ini dalam versi aslinya berkisah tentang dua orang anak yang mendapat perlakukan jahat oleh ibu tirinya ini, kemudian dibawa ke hutan hingga tersesat (tapi sempat terselamatkan oleh roti yang ditebar oleh salah satu dari mereka di sepanjang jalan, tapi malangnya tebaran roti itu dimakan burung), tapi berhasil melewati segala rintangan berdua. Tukang sihir yang jahat mati, ibu tirinya pun meninggal, dan Hansel serta Gretel pun hidup Bahagia Kembali Bersama ayahnya tercinta.
Nah, dalam versi plesetan Lawrence Schimel ini, dongeng “Hansel dan Gretel” ini diubah menjadi kisah tentang dua mahasiswa yang berteman dekat yang sama-sama kuliah di jurusan penulisan kreatif. Nenek sihir dalam cerita aslinya diidentikkan dengan dosen dua mahasiswa tersebut. Moral cerita versi plesetan ini nampak dalam dan tajam. Sebuah ide dan imajinasi yang dahsyat.
Ide dan imajinasi dahsyat lainnya juga menyebar dalam semua dongeng dalam buku ini. Untuk mengundang rasa penasaran, silakan mencari sendiri versi plesetan seperti apa yang bakal disajikan kepada kita dongeng tentang si Rapunzel, perempuan berambut sangat panjang (yang bakal dipakai untuk memanjat oleh seorang laki-laki) yang dikurung di menara oleh ibu tirinya, atau dongeng tentang Jack dan pohon buncisnya, atau tentang si Putri Duyung, dan berbagai dongeng klasik lainnya.
Buku ini memang super tipis. Tapi jangan buru-buru diremehkan. Ini buku yang tentu saja bisa dibaca cepat, tapi gaungnya akan menggema panjang setelah kita membacanya. Ini jenis buku yang segera memantik percakapan dengan teman atau sahabat perihal dongeng-dongeng klasik yang pernah kita memamah biak pada masa kanak-kanak kita.
Buku yang sangat menghibur sekaligus memberi pengetahuan tentang dunia kepenulisan dan penerbitan. Bacalah!
Editor: Ramdha Mawaddha
Tambahkan Komentar