Readtimes.id- Dinas Perdagangan Provinsi Sulawesi Selatan terus melakukan pengecekan harga mulai dari tingkat distributor hingga dipasaran, demi menjamin kebutuhan pokok masyarakat tersedia. Sebab kekurangan stok akan menjadi salah satu penyebab terjadinya kenaikan harga. Koordinasi dengan instansi terkait termasuk dengan dinas ketahanan pangan dilakukan untuk menjaga suplai dari daerah dan aman hingga lebaran.
Hasil pemantauan Plt Gubernur jelang Ramadhan, ada beberapa bahan pokok mengalaminya kenaikan maupun penurunan. Setelah melakukan pengecekan, cabai yang mengalami lonjakan telah mengalami penurunan, dari harga Rp90-100 ribuan menjadi Rp70 rb per Kg. Harga beras stabil, harga minyak mengalami kenaikan Rp1.000. Namun, hasil pemantauan yang dilakukan oleh readtimes.id, pada 17 April 2021 di Pasar Terong, lalu terjadi juga kenaikan beberapa kebutuhan bahan makanan seperti wortel, tomat, dan toge dan mentimun. Harga beras dan daging masih stabil di pasaran khusunya kota Makassar.
Namun, dibeberapa daerah Tanah Air selama Ramadhan mengalami lonjakan harga tak wajar. Seperti di Bogor, harga komoditas pangan mengalami kenaikan cukup signifikan saat memasuki Ramdhan. Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) pun mendalami lonjakan harga seperti telur dan daging yang terjadi di Jawa tengah, Jawa Timur, Bali, NTT dan NTB.
Data Kajian dan Advokasi KPPU, Kenaikan harga telur dan daging ayam selama Ramadhan terjadi hampir di seluruh wilayah kerja yang disurvei oleh KPPU. Di kantor wilayah (kanwil) IV yang meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTT dan NTB, misalnya, harga ayam potong mengalami lonjakan hampir 30 persen. Kanwil VI yang meliputi Sulawesi, Maluku dan Papua kenaikan harga daging dan telur ayam mencapai 11 persen-25 persen.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Sulawesi Selatan, Ashari Fakhsirie Radjamilo, mengatakan pihaknya terus melakukan operasi pasar dan sudah melakukan instruksi kepada pemerintah kabupaten atau kota untuk melakukan operasi pasar. Mengecek langsung ke distributor demi membantu pemerintah dalam menjaga stok barang. Di Sulawesi Selatan, tidak ada barang yang kurang, baik itu beras, cabe rawit dan apa semua, semua berlebihan kita punya. Namun ketika terjadi kenaikan harga paling berapa, tidak sampai mempengaruhi yang lain.
Setiap pagi sudah ada tim yang keliling memantau harga dipasaran yaitu di Makassar fokus di Pasar Terong, Pasar Pa’baeng-baeng dan Pasar Pannampu. Hal ini dilakukan untuk menjaga kestabilan harga. Terkait kenaikan harga, tidak ada penjual yang menaikan harga seenaknya tanpa melalui distributor.
“Kalau saya berpikiran untuk suasana kondusifnya di Sulawesi Selatan dulu. Tetapi ketika orang Maluku, Papua, Kalimantan berteriak kalau umpamanya mereka membutuhkan untuk distribusi barang di Sulawesi Selatan. Kita jaga, termasuk membagikan dan mendistribusikannya. Ini juga dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dibeberapa pulau kecil. Sehingga, upaya pemerintah sangat penting dalam menjaga stok pangan dan kestabilan harga,” ujarnya kepada readtimes.id, Senin, 19 April 2021.
Tetap menjaga stok pangan hingga memasuki hari raya dengan suasana aman dan damai, semua pangan dengan harga bisa terjangkau. Tidak ada satupun kebutuhan pokok masyarakat yang kurang dan akan terpenuhi semua. Sesuai dengan harga yang bisa dijangkau oleh masyarakat menengah kebawah.
baca juga : Jelang Hari Raya, Kaum Ibu Berduka
2 Komentar