Readtimes.id — Pernah mendengar istilah husband stitch? Istilah tersebut menjadi viral di twitter karena salah satu akun membagikan pengalamannya terkait husband stitch ini.
Seperti yang dijelaskan dr. Nurida Memorisa Siagian, Sp.OG selaku dokter kandungan di RS Dr. Suyoto Pusrehab Kemhan, husband stitch adalah tindakan penjahitan tambahan di vagina yang mengalami robekan saat persalinan.
“Secara umum, husband stitch bukan suatu prosedur medis yang resmi. Bahkan tidak ada istilah husband stitch dalam dunia kedokteran,” ujarnya pada Readtimes.id (21/02).
Husband stitch dikatakan memiliki tujuan untuk merapatkan lubang vagina, meningkatkan frekuensi orgasme, dan meningkatkan kenikmatan pasangan saat sedang melakukan hubungan suami istri. Namun, beberapa dokter persalinan tidak merekomendasikan hal ini, sama halnya dengan dokter Risa.
“Saya tidak merekomendasikan tindakan husband stitch saat proses persalinan, hal itu juga bukan prosedur resmi. Selain itu, husband stitch berpotensi menimbulkan trauma psikologis dan emosional bagi para ibu,” jelasnya.
Realitanya, husband stitch justru menimbulkan dampak negatif, tak hanya bagi istri, namun juga bagi sang suami. Seorang istri akan merasakan nyeri di daerah sayatan, perdarahan, infeksi, bahkan bisa menimbulkan luka baru. Sedangkan sang suami akan merasakan dampak psikologis.
Saat proses persalinan melalui lubang vagina, dapat terjadi robekan jalan lahir atau perineum (secara alami atau digunting) yang bahkan dapat robek sampai ke dinding mukosa anus. Akan tetapi dapat juga terjadi persalinan tanpa adanya robekan jalan lahir.
Jika terjadi robekan, tentunya dokter akan melakukan perbaikan luka perineum dengan cara menjahit sesuai derajat luka perineum tersebut, yang disebut dengan perineorafi bukan husband stitch.
Untuk para calon ibu, tujuan memperbaiki vagina dan perineum saat proses persalinan bukanlah untuk merapatkan/mengencangkan vagina, tapi untuk membantu penyembuhan luka perineum dan vagina yang terjadi saat persalinan dengan cara menyatukan luka secara lapis demi lapis.
Jadi, jangan ragu untuk diskusi mengenai husband stitch ini dengan dokter kandungan sebelum persalinan.
Editor : Ramdha Mawadda
Tambahkan Komentar