RT - readtimes.id

Kesehatan Reproduksi bagi Remaja

Readtimes.id– Saat ini belum banyak orang peduli terhadap risiko-risiko penyakit yang bisa menyerang remaja. Menjaga kesehatan reproduksi misalnya, sering dianggap sebatas masalah seksual atau hubungan intim. Oleh karena itu, banyak orang tua yang merasa tidak nyaman membicarakan masalah tersebut pada remaja.

Usia remaja adalah waktu yang tepat membangun kebiasaan baik dengan menjaga kebersihan reproduksi, yang tentunya akan menjadi aset jangka panjang. Sehat secara fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, tetapi kesehatan sistem reproduksi juga tak kalah penting.

Menjaga kebersihan organ reproduksi dan sistemnya bisa dimulai dengan hal-hal sederhana. Seperti menggunakan pakaian dalam berbahan menyerap keringat, menjaga bagian intim agar tetap kering dan tidak lembab, serta mengganti pakaian dalam dua hingga tiga kali sehari. Yang tak kalah penting adalah tidak menggunakan cairan pembersih sembarangan karena dapat mengganggu pertumbuhan normal jamur dan bakteri.

Pengetahuan seputar reproduksi tentu tidak hanya wajib bagi remaja putri saja. Anak laki-laki juga harus mengetahui serta mengerti cara hidup dengan reproduksi yang sehat. Pergaulan yang salah juga pada akhirnya bisa memberi dampak negatif pada remaja laki-laki pula.

Menurut Dokter Spesialis Kelamin dr Corry K, SpDV, sangat penting memberikan edukasi terkait kesehatan reproduksi sejak dini. Bukan tanpa alasan, karena usia remaja terjadi perubahan hormon, dimana hormon berubah menjadi lebih matang dan produktif sehingga dorongan seksual semakin meningkat.

Pada wanita yang telah haid dapat hamil apabila terjadi pembuahan. Sedangkan bagi seorang laki-laki akan terjadi proses akil balig sehingga dorongan seksual semakin meningkat.

Selain itu, dr Corry juga menegaskan bahwa pada usia remaja adalah saat yang tepat menanamkan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Tujuannya agar para remaja dapat mempertanggungjawabkan serta terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti pelecehan seksual, penyakit menular seksual, dan pergaulan bebas lainnya.

“Penting untuk menjaga agar tidak tertular dengan penyakit infeksi menular dengan cara setia kepada pasangan dan jangan bergonta ganti pasangan, menggunakan kondom apabila memang diperlukan,” ujarnya.

Adagium kesehatan ‘lebih baik mencegah daripada mengobati’ seharusnya tepat untuk senantiasa menjadi pengingat agar menjaga kesehatan reproduksi kita.

Fransiska Ignasia

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: