
Readtimes.id– Tabung oksigen menjadi salah satu barang yang banyak dicari saat ini. Benda yang mulai langka ini dibutuhkan untuk membantu saturasi oksigen bagi pasien Covid-19 yang mengalami kadar oksigen rendah.
Jumlah pasien yang membeludak serta adanya masalah pada kapasitas produksi oksigen serta distribusi akhirnya menjadi penyebabnya. Sejumlah Rumah Sakit mulai kesulitan pasokan oksigen saat pasien Covid-19 terus bertambah.
Kementerian Kesehatan kini mendorong para pelaku usaha industri gas menambah alokasi produksi oksigen bagi pelayanan kesehatan di tengah situasi lonjakan pasien COVID-19 di berbagai rumah sakit.
Hal ini diharapkan agar pengusaha industri gas mengonversi, yang tadinya gas oksigen medis hanya 20-30 persen, sekarang dialokasikan sebanyak 50 persen untuk memenuhi kebutuhan yang melonjak.
Untuk pemenuhan ini, pemerintah harus berkoordinasi dengan BUMN Perusahaan Gas Negara (PGN) juga dengan penyedia gas swasta secara berkelanjutan.
Dilansir dari portal berita antara (7/7), Kemenkes terus mengimbau masyarakat untuk tidak panik dalam membeli oksigen, khususnya bagi mereka yang belum membutuhkan.
“Karena hal ini mengakibatkan harga oksigen menjadi naik. Orang-orang yang betul-betul membutuhkan pun akhirnya kesulitan mendapatkan oksigen. Kalau masyarakat menyimpan tabung oksigen padahal tidak butuh, berarti akan terjadi kelangkaan, dan otomatis meningkatkan harga. Akibatnya orang yang benar-benar membutuhkan tidak mendapatkan,” ujarnya.
Dengan begitu, masyarakat sebaiknya mengakses rumah sakit jika ada keluhan sesak nafas karena terpapar Covid-19 sebagai upaya mendapatkan pasokan oksigen.
1 Komentar