RT - readtimes.id

Mampukah Sinovac Lawan Mutasi Covid-19 B117?

Kementerian Kesehatan menargetkan vaksinasi tahap kedua untuk ASN, TNI-Polri, aparat hukum, dan petugas pelayanan publik lainnya selesai di bulan Mei. Setelah tahap kedua, vaksinasi untuk masyarakat umum segera dimulai.

Vaksinasi untuk masyarakat umum belum juga dimulai, ditemukan varian baru virus corona B117, virus mutasi dari Inggris di Indonesia. Dilaporkan varian baru ini telah ditemukan di Karawang, Palembang, Balikpapan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Bogor. Meski warga yang dilaporkan terinfeksi telah dinyatakan sembuh, dinas kesehatan wilayah masing-masing tetap melakukan tracing pada orang terdekat. 

Adanya mutasi virus B117 membuat banyak yang mempertanyakan mengenai mampukah vaksin seperti vaksin CoronaVac atau Sinovac lawan mutasi Covid-19 B117?

Menurut Dr. Jeff (Dr. Jeffri Aloys Gunawan, Sp.PD, Cht), Board-certified Internal Medicine Specialist, Department of Internal Medicine and Diagnostics Brawijaya Hospital Pusat Antasari, mengatakan uji kelayakan diklaim oleh pihak Sinovac masih mempan terhadap varian baru tersebut namun publikasinya hingga saat ini belum ada. Diharapkan segera dibuka data-datanya tersebut dalam bentuk publikasi ilmiah.

Pemerintah Indonesia juga telah memberikan update terkait penanganan Covid-19 oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito melalui kanal Youtube BNPB Indonesia, Kamis, 4/3/2021, mengatakan vaksin Covid-19 yang saat ini digunakan masih efektif melawan mutasi virus Corona-19 asal Inggris tersebut dan masyarakat tidak perlu khawatir berlebih.

Terkait hal itu, Dr. Jeff menambahkan masyarakat tetap harus serius dalam mematuhi protokol kesehatan bahkan ketika telah mendapatkan suntikan vaksin nantinya. Berhubung vaksininasi sifatnya aktif maka membutuhkan kekuatan dari tubuh kita sendiri untuk menghasilkan antibodi menyebabkan kita tetap harus menetapkan protokol kesehatan. Karena, mulai kita di vaksinasi hingga timbul kekebalan antibodi memerlukan waktu. 

Dari penelitian terakhir, diperlukan selama 14 hari setelah dosis pertama baru antibodi naik. Tetapi untuk hasil yang maksimal, perlu mendapatkan suntikan kedua dan menunggu selama 14 hari lagi agar mencapai dosis maksimal.

Setelah 28 hari, masyarakat tetap harus melakukan protokol kesehatan 3M. Hampir sebulan antibodi telah maksimal, itu maksimal dari yang bisa diharapkan dari suatu vaksin. Bukan maksimal dari benar-benar 100 persen terhindar dari virus Covid-19. Setelah antibodinya maksimal, masih ada kemungkinan untuk tertular. 

Sebab belum adanya jurnal terkemuka di dunia atau publikasi ilmiah yang memuat hasil riset tentang kemanjuran vaksin terhadap mutasi virus B117, sehingga sangat penting untuk tetap mematuhi protokol kesehatan apalagi sebelum mendapatkan vaksin maupun setelah vaksinasi.

Ona Mariani

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: