Readtimes.id- Menyerang dan bertahan adalah dua aspek umum yang ditemukan pada pertandingan olahraga. Sebuah serangan ditujukan untuk mencari sebab kemenangan, sedangkan pertahanan adalah bentuk menjaga asa tetap menang. Barangkali, itulah deskripsi untuk partai final NBA yang mempertemukan Golden State Warriors melawan Boston Celtics.
Layaknya dua elemen umum dalam sebuah pertandingan yang telah disebutkan, kedua tim seakan jadi simbolisasi kedua kata tersebut. Golden State Warriors dikenal punya serangan yang cair dengan opsi tak terkira, sedang sang lawan masyhur dengan pertahanannya yang solid dan telah teruji tahan banting.
Bagi Warriors, final kali ini adalah laga puncak ke-6 dari 8 tahun terakhir, sebuah pencapaian luar biasa bagi tim yang bermarkas di kota San Fransisco tersebut. Di sisi seberang, pasukan Ime Udoka tengah mengincar gelar ke-18 bagi waralaba Celtics sepanjang sejarah, sekaligus menjadi kolektor gelar terbanyak mengungguli sang rival, LA Lakers.
Seperti yang telah dikemukakan pada bagian awal, aspek serangan Golden State Warriors adalah yang terbaik selama babak playoff dan jadi terbaik ke-6 untuk urusan bertahan dari total 16 partisipan babak gugur. Adapun untuk Celtics, mereka ada di peringkat 2 untuk urusan pertahanan terbaik dan berada di peringkat 7 untuk urusan serangan.
Baca juga: Mengintip Resep Rahasia Basket Indonesia
Melihat catatan performa kedua tim tersebut, maka sebenarnya kurang tepat jika mengatakan bahwa Warriors adalah tim yang punya serangan kuat saja. Hal yang sama juga berlaku untuk Celtics, mereka ke final bukan bermodal pertahanan semata, serangan mereka juga terbukti mematikan. Berkaca pada hal tersebut, maka tidak ada salahnya untuk mengharapkan pertandingan seru dengan rangkaian serangan berbalas serangan untuk membongkar pertahanan masing-masing kubu.
Terakhir kali kedua tim bertemu pada laga penentuan juara adalah pada musim 1963-1964, sekaligus jadi duel antara dua legenda, Bill Russell melawan Wilt Chamberlain. Pada pertandingan tersebut, Boston Celtics dan Russell keluar sebagai pemenang dengan hasil akhir, 4-1.
Jika 58 tahun lalu pemain utama yang disorot adalah Bill Russell kontra Wilt Chamberlain, maka pada kesempatan kali ini, dua pemain tersebut adalah Stephen Curry melawan Jayson Tatum. Meski demikian, dapat dikatakan juga bahwa kedua pemain tersebut disokong pemain-pemain lain yang sama hebatnya. Sebut saja seperti kehadiran Andrew Wiggins dan Draymond Green di kubu tim asal San Fransisco, sedangkan Marcus Smart dan Jaylen Brown di sisi tim asal negara bagian Massachusetts.
Baca juga: Menanti Mekar Basket Indonesia
Pertandingan ini akan menjadi sangat menarik, mengingat keduanya belum pernah bertemu tim yang mirip dengan sang lawan pada seri sebelumnya. Steve Kerr harus memikirkan cara untuk membongkar pertahanan solid sang lawan sekaligus mencari solusi untuk dua pemain paling mematikan milik Celtics, Jayson Tatum dan Jaylen Brown. Dari sisi Celtics, sang pelatih wajib memikirkan cara untuk meredam permainan kolektif Warriors serta mencari strategi paling efektif untuk bisa menjamin kedua pemain terbaiknya tidak tampil buruk di saat yang bersamaan.
Terlepas siapa yang akan keluar sebagai juara, para fans tentunya berharap agar pertemuan kedua tim tidak selesai dalam empat gim. Pasalnya, serial final NBA ini akan menjadi sajian pamungkas liga basket tertinggi di Amerika tersebut.
Setelah final ini, akan ada jeda beberapa lama sebelum musim baru dimulai. Namun, menjadi juara akan jadi sangat berarti bagi kedua tim. Warriors akan membuktikan bahwa mereka bisa juara tanpa Kevin Durant dan dinasti mereka masih ada. Sedangkan untuk Celtics, juara berarti menjadi tim dengan gelar terbanyak.
Editor: Ramdha Mawaddha
Tambahkan Komentar