Readtimes.id– Keberadaan sampah belakangan menjadi tugas besar bagi umat manusia. Daratan dan lautan seakan dipenuhi sampah dari berita-berita pagi yang kita terima. Bahaya pencemaran lingkungan pun tak ubahnya sebagai ancaman bagi kelangsungan hidup makhluk di muka bumi.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengakui bahwa pada 2020 total produksi sampah nasional telah mencapai 67,8 juta ton. Artinya, ada sekitar 185 ribu ton sampah setiap harinya dihasilkan oleh 270 juta penduduk. Atau setiap penduduk memproduksi sekitar 0,68 kilogram sampah per hari. (Indonesia.go.id)
Dari data di atas, sudah seharusnya jadi catatan penting bagi kita untuk lebih peduli pada bumi yang kita huni dari ancaman atas sampah yang sudah mempengaruhi lingkungan.
Untuk memulainya, mari kenali sampah terlebih dahulu.
Sederhananya, sampah diartikan sebagai material sisa yang sudah tidak dibutuhkan setelah berakhirnya suatu proses. Sedangkan sampah menurut KBBI adalah barang yang dibuang oleh pemiliknya karena tidak terpakai lagi atau tidak diinginkan lagi, misalnya kotoran, kaleng minuman, daun-daunan, kertas, dan lain-lain.
Seusai dibuang, sampah kemudian diolah agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Untuk memudahkan pengelolaan, sampah dibedakan agar kemudian tidak tercampur.
Berikut pengelompokan sampah berdasarkan sifatnya.
- Sampah organik
Sampah organik adalah material yang dapat terurai yang dapat diolah menjadi pupuk kompos. Sampah organik itu berupa makanan sisa, dedaunan kering, sayuran dan sejenisnya.
- Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah material buangan yang tidak dapat terurai dan sulit untuk membusuk. Seperti yang kita ketahui, sampah anorganik ditemukan pada material seperti plastik, logam atau material serupa.
- Sampah B3
Biasanya, sampah jenis ini adalah sampah yang berasal dari sisa pengolahan bahan kimia berbahaya.
Jenis sampah B3 sendiri meliputi sebagai berikut:
Sumber tidak spesifik: Limbah yang berasal dari kegiatan pemeliharaan alat, pelarutan kerak, mencuci, dan lain-lain.
Sumber spesifik: Limbah yang berasal dari proses industri (kegiatan utama).
Sumber lain: Limbah yang berasal dari sumber tak terduga seperti produk yang kadaluarsa, sisa kemasan, dan baungan produk yang tidak memenuhi spesifikasi. (99.co)
Nah, setelah berkenalan dengan sampah, langkah selanjutnya adalah mengelompokkan mereka sesuai dengan bentuknya. Bentuk yang dimaksud adalah cair dan padat. Dengan begitu, sampah yang dibuang tidak tercampur dan memudahkan dalam proses pengolahannya.
Untuk meminimalisir jumlahnya, ada baiknya sampah dikelola dari rumah. Menerapkan prinsip 4R bisa jadi acuan dalam agenda peduli lingkungan.
Prinsip 4R adalah singkatan dari replace (mengganti), reduce (mengurangi), re-use (memakai) dan recycle (daur ulang).
Dalam pengaplikasiannya, Anda hanya perlu memanfaatkan barang-barang yang tidak dapat terurai menjadi sesuatu yang dapat digunakan di kehidupan sehari-hari. Misalnya dengan mengganti kantong plastik dengan tas belanja, mengurangi penggunaan botol plastik dengan membawa tumbler atau dengan memanfaatkan sampah plastik sebagai wadah penyimpanan atau dibuat menjadi kerajinan tangan.
Editor: Ramdha Mawaddha
8 Komentar