Readtimes.id – Setelah wisuda, lulusan kembali dihadapkan dengan persoalan lain. Situasi pandemi virus corona (Covid -19) membuat sulitnya para lulusan universitas mencari pekerjaan.
Langkah sulit yang dirasakan oleh para lulusan ini, disebabkan banyak perusahaan lebih memilih merumahkan karyawannya. Bertahan dengan kondisi serba memprihatinkan tanpa membuka lowongan baru. Setidaknya hingga kondisi ekonomi bisa dipastikan stabil.
Sementara sarjana yang baru lulus muncul dimana-mana. Segera membutuhkan tempat naungan yang baru. Memperoleh pekerjaan, penghasilan, dan status yang baru. Rasanya kalau ditilik ulang menjadi lulusan di tahun 2020, memang bukan perkara mudah.
Andi Bau Anisa Apriani, S.S Jurusan Sastra Perancis Universitas Hasanuddin sudah mendaftar 40 hingga 50 perusahaan, sejak bulan oktober 2020. Namun belum ada harapan, perusahaan yang didaftarnya tidak membuahkan hasil. Sehingga hal inilah yang membuatnya berinisiatif dalam melakukan usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Usaha yang dilakoninya masih tergolong kecil- kecilan dan masih memaksimalkan apa yang perlu dipersiapkan.
“Mengenai usaha ini, untuk secara resminya belum ada nama. Sebab niatnya mau bikin yang lebih besar lagi. Tapi masih tahap persiapan. Namun belum juga mencari apa yang pas, saat ini orderannya masih via watshApp dan dan istagram pribadi,” ujarnya kepada readtimes.id, Kamis 21 Januari 2021.
Adapun alasan utama membuka usaha UMKM karena belum ada panggilan pekerjaan, jadi sebagai pengisi waktu luang saja. Sambil menunggu panggilan dan tawaran pekerjaan, dengan melakukan sesuatu hal yang bermanfaat dan menghasilkan.
Keseharian Anisa yang hobi memasak, memilih jenis usaha kuliner diantaranya freezer frozen food, roti maryam, kari ayam dan es krim. Proses produksinya pun dilakukan dirumah dan memasarkan lewat media sosial.
“Kuliah di Unhas, namun usaha yang dirintis berada di Balikpapan. Kebetulan orangtua dan saudara berdomisili di Balikpapan, sebagai lulusan tahun 2020, tidak mudah mendapatkan pekerjaan dimasa pandemi seperti ini,” tambahnya.
Menurut Anisa Meski dibilang pengusaha pemula, menurutnya pemasaran lewat media sosial sangat membantu. Lebih mudah untuk mempromosikan produk serta lebih cepat dikenal orang sekitar. Awalnya hanya orang terdekat yang mengetahui, lalu mereka sudah tahu dan merasa puas dengan produk yang hasilkan, bisa saja dari situ mereka merekomendasikan kembali kepada orang lain.
Harapannya semoga UMKM di Indonesia semakin berkembang dan maju. Juga semakin banyak masyarakat yang mendapatkan manfaat dari bisnis yang mereka punya. Bisa membantu, dalam hal perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Karena saya pikir bahwa, dimasa pendemi saat ini banyaknya terjadi pemutusan hubungan kerja. Pastinya mengakibatkan angka pengangguran sangat tinggi, jadi banyak orang yang beralih dan membuka usaha UMKM sendiri. Hal ini betul- betul dapat membantu perekonomian masyarakat Indonesia dan secara tidak langsung memberikan peluang lapangan kerja ke orang lain,”
Dari sisi permintaan, ada perubahan dramatis yang menekan pendapatan mereka sehingga mengganggu likuiditas para pelaku usaha tersebut. Konsumen kehilangan daya konsumsi karena tidak berani berbelanja di luar rumah guna menghindari risiko Covid-19.
Hadirnya UMKM dengan menyiasati keadaan menggunakan kanal non-fisik dalam hal ini memanfaatkan media sosial. Salah satu cara dalam penaggulangan penyebaran Covid-19.
Tambahkan Komentar