Readtimes.id- Polusi udara menjadi masalah dan kendaraan bermotor menjadi penyebab terbesar. Pemerintah selain membangun infrastruktur kendaraan umum juga menerbitkan peraturan presiden nomor 55 tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan. Lebih jauh, peraturan ini bertujuan untuk jangka panjang, dalam mewujudkan energi bersih, kualitas udara bersih dan ramah lingkungan, serta membuktikan komitmen pemerintah dalam menurunkan emisi gas rumah kaca. Dengan mendapat dukungan dan perkiraan akan terjadi tren mobil listrik di Indonesia.
Pada 2021 ini, akan ada 125 ribu unit mobil listrik membanjiri pasar otomotif dan 2030 jumlah mobil listrik diperkirakan menyentuh 2,2 juta unit. Kendaraan listrik ini, diasumsikan akan mengurangi penggunaan mobil berbahan bakar fosil. Kendaraan listrik ini juga bisa mengurangi konsumsi BBM hingga 9,44 juta kilo liter pertahun. Bersama motor listrik, bisa menurunkan CO2 sebanyak 11,1 juta ton serta menghemat devisa hingga 1,8 miliar dolar karena pengurangan impor BBM. Dengan potensi mobil listrik masa depan, tak heran ketika banyak perusahaan otomotif mulai melirik pasar ini.
Dalam menghemat penggunaan BBM setara 77.000 barel perhari, dan menurunkan gas rumah kaca 7 ton. Selain penggunaan motor dan mobil listrik, pemerintah juga mendorong konversi kendaraan yang menggunakan BBM menjadi menggunakan bahan bakar gas (BBG). Dinilai menekan penggunaan bahan bakar.
Direktur Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP), Prof. Ir. Muhammad Anshar, M.Si., PhD. mengatakan, tujuan dari penggunaan mobil dan motor listrik salah satunya sebagai bebas fungsi. Energi listrik yang digunakan bisa saja dari energi fosil dan energi non fosil atau energi terbarukan. Kendaraan listrik salah satu manfaatnya untuk mengurangi polusi udara, karena tidak ada lagi pembakaran. Sedangkan bensin ada pembakaran. Emisi gas buang yang dihasilkan bensin di antaranya HC (Hidrokarbon), CO (Karbon Monoksida), CO2 (Karbon Dioksida), O2 (Oksigen) dan senyawa NOx (Nitrogen Oksida). Bensin jauh lebih besar sebagai penyumbang polusi dan efek lingkungan, jika dibandingkan dengan kendaraan listrik yang tidak menghasilkan polusi.
Energi fosil itu sumber energinya berasal dari fosil yang tersedia di perut bumi, persediaan kadang akan habis dan ribuan tahun baru terbentuk lagi, misalnya yang dihasilkan adalah bensin dan gas. Sedangkan energi terbarukan yaitu energi dari alam yang setiap saat bisa tersedia dan tidak ada habisnya yaitu ketika ada matahari, angin, air maka ada energi yang dihasilkan.
“Energi baru dan terbarukan adalah sumber energi baru yang ditemukan bisa menjadi sumber energi. Apabila menggunakan baterai yang mesti di charging, bisa berasal dari energi terbarukan dan bisa juga berasal dari energi fosil. Tergantung sumber energinya,”ujarnya kepada readtimes.id, Jumat 19 Maret 2021.
Terkait dampak ekonomi adanya kendaraan listrik ini, dilihat dari peminat atau daya beli masyarakat, dan tingkat kepraktisan yang sangat menentukan. Hal lain, ketika ada produk baru, tentu ada pemasaran dan tentunya akan membuka lapangan pekerjaan, ketika banyak orang yang dipekerjakan akan berdampak terhadap ekonomi dan lapangan kerja terbuka lebar. Terbukanya Investasi di Indonesia, dan sangat menguntungkan perekonomian Tanah Air.
Menjadi pertimbangan adalah dampak lingkungan. Jangan sampai merusak lingkungan. Tentu itu bisa berkembang dan bisa diminati oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi polusi udara. Polusi udara saat ini, menjadi isu nasional dan Internasional. Pemanasan global yang bersumber dari asap kendaraan yang merupakan sisa-sisa pembakaran. Ketika penggunaan motor dan mobil listrik, tentu akan mengurangi dampak lingkungan dan menunjang program langit bersih. Hal ini, polusi juga, berdampak pada kesehatan manusia. Kalau tidak ada asap berarti kita semakin sehat. Selain itu, pemanasan global bisa teratasi.
Apakah keberadaan kendaraan listrik ini sangat penting? atau sebagai keharusan. Ini adalah salah satu ikhtiar demi Indonesia yang lebih sehat, lebih ramah lingkungan, lebih hijau, dengan udara yang lebih segar. Itu semua membutuhkan kerja-kerja berkesinambungan. Selain itu, dalam sebuah kendaraan listrik ada beberapa komponen utama yang digunakan. Mulai dari baterai, controller, dan motor penggerak listriknya. Sehingga diperlukan riset mendalam untuk mengembangkan produk lokal pada komponen-komponen tersebut. Tidak semata-mata membuat mobil atau motor listriknya saja.
1 Komentar