Readtimes.id– Imajinasi merupakan hal yang senantiasa ingin manusia wujudkan. Dorongan untuk merealisasikan apa yang ada dalam pikiran akan semakin besar jika dihadapkan pada kenyataan bahwa hal itu mungkin saja terjadi. Demikian yang digambarkan dalam film “The Joneses”.
Menceritakan tentang keluarga palsu yang terdiri dari Steve Jones, Kate Jones, Jenn Jones, dan Mick Jones, film ini mengajak kita berkenalan dengan self marketing. Keempatnya dikumpulkan menjadi keluarga oleh sebuah perusahaan untuk menarik perhatian orang-orang di sekitar agar mereka membeli barang dari perusahaan tersebut.
Kehidupan harmonis nan ideal menjadi senjata keempatnya untuk menarik perhatian orang sekitarnya. Berbekal wajah rupawan, gaya modis, dan kemampuan komunikasi yang baik, keluarga Jones berhasil menjadi sosok trendsetter bagi orang di sekitarnya. Maka tak heran jika apa yang mereka pakai juga akan menarik keinginan orang lain untuk memakainya juga. Begitulah cara mereka memasarkan barangnya.
Self marketing merupakan sebuah cara pemasaran secara diam-diam dengan menjadikan diri mereka sebagai ‘papan iklan’-nya. Kate dan Jenn yang rupawan akan bisa menarik perempuan-perempuan lain untuk menggunakan alat kecantikan yang mereka gunakan juga. Tanpa perlu menjual barangnya secara langsung, orang-orang tanpa sadar akan membeli barang yang Kate dan Jenn pakai.
Hal yang sama juga bisa kita lihat dari social commerce di masa sekarang. Para influencer bergaya untuk memancing atensi dan pertanyaan terkait barang yang mereka kenakan. Alhasil, mulai dari baju, celana, hingga tas yang mereka pakai pun akan berusaha dimiliki oleh orang-orang yang melihatnya.
Tak berhenti sampai di situ, para influencer juga memperlihatkan kehidupannya kepada para penonton. Pergi ke tempat-tempat indah, mengenakan barang bagus, hingga melakukan sejumlah kegiatan jadi cara mereka untuk meraup perhatian. Lewat cara tersebut, para influencer dapat mengarahkan penontonnya untuk mengikuti dirinya.
Terlepas dari drama di balik keluarga Jones yang palsu, film “The Joneses” memperlihatkan kepada kita tentang trik self marketing. Kita bisa melihat bagaimana opini orang-orang terhadap suatu barang bisa dipengaruhi oleh pendapat influencer.
Di sisi lain, film keluaran 2009 ini juga mengajarkan kepada kita untuk tidak senantiasa silau dengan kehidupan orang lain. Kita tak pernah benar-benar tahu apa yang ada di balik kehidupan menyenangkan orang-orang. Maka tak heran jika kita melihat kehidupan mereka terasa lebih baik dan ingin mengikutinya. Seperti kata peribahasa, “rumput tetangga lebih hijau”.
Editor: Ramdha Mawaddha
41 Komentar