RT - readtimes.id

Pandemi dan Cerita Baru di Industri Musik Dunia

doc. ANT

Readtimes.id– Tren musik, sebuah topik yang akan seru jika didiskusikan oleh mereka yang vokal mengikuti perkembangan karya seni ini. Sebab, kegiatan mendengarkan musik sudah menjadi bagian tersendiri dalam rutinitas sehari-hari.

Menghibur diri adalah salah satunya. Menjadikan musik sebagai salah satu cara jitu mengembalikan mood yang berantakan, membangkitkan semangat bekerja, begitupun olahraga bahkan untuk meditasi. Ragam kegiatan menghibur diri tadi tentu memiliki jenis musik yang berbeda tergantung selera yang mendengarkan.

Menariknya, sejak pandemi pendengar musik cenderung mengeksplorasi variasi jenis musik atau genre musik selain genre yang paling disukainya.

Berdasarkan hasil survei “Indonesia Music 2021 Outlook” oleh Provetic bersama Resso dan Tiktok terhadap lebih dari 100 responden, mulai dari kalangan musisi, pencipta lagu, dan produser, serta para pelaku industri musik, terdapat 3 jenis tren musik teratas yang hype di 2021.

Salah satu yang menjadi tren adalah keragaman genre musik. Hal tersebut dipicu oleh kondisi pandemi saat ini. Selama pandemi, semakin banyak orang yang tertarik untuk mencari dan menemukan musik dan genre baru sebagai cara untuk menghibur diri mereka.

Ketika orang-orang mulai mendengarkan berbagai genre, hal ini juga akan membuka banyak peluang bagi musisi dari berbagai genre untuk mulai berkolaborasi.

Lagu Zamrud Khatulistiwa milik Chrisye menjadi lagu yang diaransemen ulang oleh Dipha Barus dan dinyanyikan musisi beda genre. Mereka adalah Rossa, Kunto Aji, Rayi Putra dan Aurelie. Sedangkan di kancah internasional, penggemar BTS dan Coldplay dikejutkan dengan kolaborasi keduanya bertajuk My Universe dan kolaborasi musisi lainnya dengan lintas genre musik.

Kolaborasi musisi di atas nampaknya tidak lagi menjadi mustahil dengan perkembangan teknologi kini. Platform streaming musik membiarkan para penggunanya untuk secara bebas memilih alunan di telinga mereka. Dari musik country, hip-hop, k-pop, rock sampai genre  Lo-fi bisa ditemukan dengan mudahnya.

Selain itu, sosial media bisa menjadi jalan untuk mempopulerkan karya seorang musisi dan memungkinakan mereka berinteraksi dengan para penggemarnya.

Jika demikian, pandemi punya sisi lain yang ternyata mengeratkan dan menggambarkan keberagaman yang menyatukan. Bagaimana pendapatmu?

Editor: Ramdha Mawaddha

Baca juga: Mengenal Musik Indie di Indonesia

Ayu Ambarwati

1 Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: