Readtimes.id—Setelah pro kontra rencana vaksinasi gotong royong individu berbayar beberapa waktu lalu, kini pemerintah kembali berencana memberlakukan vaksinasi berbayar hanya untuk warga mampu di tahun 2022 mendatang.
Padahal, Presiden telah memberi arahan dengan tegas untuk vaksin berbayar yang rencananya disalurkan melalui Kimia Farma. Akan tetapi, semua dibatalkan dan dicabut sehingga semua vaksin tetap dengan mekanisme yang digratiskan.
Belum lama ini rencana vaksinasi berbayar kembali digaungkan meski hanya diperuntukkan bagi warga mampu. Sejalan dengan hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan program vaksinasi gratis masih tetap dilaksanakan melalui alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tetapi untuk vaksinasi skema mandiri atau berbayar tahun depan hanya untuk warga yang mampu.
“Tahun depan, ada skema vaksinasi mandiri pada kelompok masyarakat yang mampu saja,” jelas Sri Mulyani melalui Rapat Paripurna DPR ke-3 Masa Persidangan I 2021-2022, Selasa (24/8).
Upaya-upaya tersebut dilakukan pemerintah untuk percepatan pencapaian target kekebalan komunal (herd immunity). Meski demikian, rencana ini tetap menuai kritik dari para pengamat ekonomi.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Andry Satrio Nugroho menerangkan, vaksinasi berbayar ini kurang etis dilaksanakan ketika program vaksinasi gratis belum mencapai target.
“Tahun ini saja program vaksinasi di Indonesia masih belum cukup masif, bahkan belum sampai 50 persen. Jika mau dilaksanakan vaksinasi berbayar, menurut saya kurang etis vaksinasi gratisnya masih belum sampai target yaitu 70 persen dari total penduduk,” jelasnya.
Program vaksinasi saat ini masih didukung oleh anggaran negara sebanyak Rp57.84 triliun. Andry menjelaskan, program vaksinasi gratis saja belum bisa menjamin keberhasilan dari target vaksinasi apalagi jika dibebani dengan program vaksinasi mandiri berbayar.
Pasalnya, masih banyak masyarakat yang belum mendapat kesempatan untuk divaksin apalagi di luar Jabodetabek. Tingkat vaksinasi per 24 Agustus kemarin untuk dosis ke 2 tercatat baru terlaksana 15,67 persen, sedangkan dosis pertama 28 persen.
Pemerintah mengatakan, program vaksinasi gratis hanya untuk 189 juta orang, sisanya 27 juta orang melakukan vaksinasi secara mandiri. Hal ini pun menjadi pertimbangan Andry untuk rencana vaksinasi berbayar yang akan dilaksanakan tahun depan.
“Pertanyaannya apakah di tahun 2022 vaksianasi kepada 189 juta orang itu telah tercapai? Kalau misalnya belum mencapai target itu atau bahkan setengahnya saja belum tercapai, saya rasa agak menjadi problem jika kita membuka vaksinasi madiri berbayar,” tutupnya.
2 Komentar