Readtimes.id— Beragam inovasi muncul pada sektor ekonomi dan bisnis. Di tengah pesatnya teknologi, dunia bisnis mulai pula merambah dunia digital, salah satunya dengan kemunculan startup digital.
Sebagai bagian dari industri kreatif, keberadaan startup digital punya peran penting dalam perekonomian di suatu negara. Sektor ini juga dinilai mampu membantu mempertahankan perekonomian Indonesia selama pandemi.
Startup digital dapat melahirkan perusahaan yang berkualitas dan memberikan dampak positif dengan menyelesaikan permasalahan-permasalahan di masyarakat. Di Indonesia saat ini startup kebanyakan bergerak pada bidang e-commerce dan fintech. Sejak pandemi kemudian banyak startup bidang lingkungan dan kesehatan bermunculan.
Koordinator Startup Digital Direktorat Pemberdayaan Informatika, Sonny Sudaryana mengatakan startup ini memiliki karakter pertumbuhan pendapatan yang cepat dan pasar yang cukup besar.
“Sebagai pemecah masalah, startup memiliki karakter pertumbuhan pendapatan yang cepat sekitar 10 persen per minggu, memiliki pasar yang besar dan capital efficient. Karakter ini membantu perekonomian dan dicapai melalui penggunaan teknologi,” ungkapnya.
Sonny juga mengajak masyarakat untuk mulai mendirikan startup sedini mungkin. “Untuk mendirikan startup tidak perlu menunggu waktu yang tepat, lakukan sedini mungkin sebelum terlambat,” jelasnya.
Demi mendukung upaya tersebut, Kemkominfo juga telah fokus melakukan percepatan transformasi digital. Melalui program Digital Technopreneur dari Ditjen Aptika, diharapkan dapat membantu masyarakat mengembangkan startup dan mempermudah jejaring dengan para investor.
Rangkaian program tersebut terdiri dari empat level yakni, Sekolah Beta, 1000 Startup Digital, Startup Studio Indonesia, dan Nexticorn. Sekolah Beta Bertujuan untuk memberikan edukasi pengenalan berbagai istilah yang banyak digunakan bagi masyarakat yang baru ingin mendirikan startup.
Selanjutnya, 1000 Startup Digital memberikan pembinaan bagi para startup yang sudah terbentuk. Para startup mendapatkan mentoring dari expert sesuai masing-masing bidang startup.
Startup digital juga turut berperan dalam menciptakan lapangan kerja baru.
Data dari Kominfo menunjukkan bahwa ekonomi digital di Indonesia mencapai US$ 130 miliar atau Rp 1.831 triliun pada 2020. Ini akan berkontribusi sebesar 11% terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Kehadiran inovasi-inovasi teknologi melalui produk dan layanan startup di berbagai sektor kini tidak hanya membantu kegiatan perekonomian masyarakat secara mikro. Bila dilihat secara makro, ekonomi digital juga cukup berkontribusi terhadap PDB Indonesia.
Menurut riset INDEF, ekonomi digital telah berkontribusi sebesar 5.5% atau sekitar Rp 814 triliun untuk PDB Indonesia pada tahun 2018. Berdasarkan riset yang sama, sektor ekonomi digital juga telah membantu membuka sekitar 5.7 juta lapangan kerja baru.
Perlahan namun pasti, ekonomi digital juga telah memberikan kontribusi positif dalam mendorong kemajuan ekonomi di Indonesia. Dengan potensi yang besar serta diiringi adaptasi teknologi di masyarakat yang terus meningkat, bukan tidak mungkin inovasi teknologi yang dihadirkan startup akan menjadi salah satu kunci terwujudnya kemandirian ekonomi Indonesia.
Selain itu, pemerintah juga diharapkan bisa memberikan dukungan untuk menjaga dan mengembangkan ekosistem startup di Indonesia. Salah satunya melalui pembangunan infrastruktur teknologi yang bersifat inklusif sehingga pemanfaatan inovasi teknologi oleh startup dapat dimanfaatkan meluas dan tidak memusat pada titik-titik tertentu.
Dengan begitu, inovasi teknologi tersebut dapat menyasar berbagai kalangan dan kawasan sehingga dapat membantu terdorongnya kemandirian ekonomi bangsa.
1 Komentar