Readtimes.id– Kemunculan sinetron Suara Hati Istri menimbulkan polemik berkepanjangan hingga hari ini. Setelah dikritik habis-habisan, sinetron ini akhirnya sampai pada pergantian pemain dan didesak mengganti alur cerita. Kendati demikian, topik berlanjut berlanjut ke isu perkawinan anak.
Edukasi terkait perkawinan usia anak sejatinya gencar disuarakan hingga detik ini. Dilaporkan bahwa ada sekitar tiga belas juta kasus global perkawinan anak di tahun 2020 dan Indonesia adalah salah satu penyumbang kasus terbanyak. Sampai hari ini Indonesia menduduki peringkat kedua dari angka pernikahan dini di antara negara ASEAN.
Angka tersebut seharusnya menjadi cambuk, sebab perkawinan anak usia dini merupakan pelanggaran hak terhadap anak. Praktik ini melanggar hak pendidikan dan kebebasan anak yang telah secara jelas dimaktubkan dalam undang-undang. Praktik ini juga menimbulkan berbagai dampak, meliputi kesehatan anak, sosial, ekonomi bahkan dampak psikologis dan berujung kematian.
Sayangnya praktik perkawinan usia anak masih menjadi konstruksi budaya yang hingga kini bertahan di beberapa daerah di Indonesia. Langgengnya praktik tersebut biasanya didasari kepercayaan atas leluhur mereka.
Menurut catatan Komisi Perlindungan Anak Daerah, sejumlah wilayah yang tercatat angka pernikahan dini tertinggi yakni Madura, Indramayu, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sumatera Barat. Pada wilayah wilayah tersebut, anak berusia lima belas tahun lazim memiliki anak dan berkeluarga.
Fenomena pernikahan dini bisa disebabkan banyak faktor, dari budaya sampai ekonomi. Pandangan yang berlaku di sebagian kelompok bahwa lewat pernikahan dini membuat anak mandiri dan bertanggung jawab serta mengurangi beban keluarga merupakan pendapat yang belum tentu benar. Padahal, bisa jadi justru menimbulkan masalah baru yakni melahirkan keluarga yang rentan dan belum mampu berusaha yang berakhir pada persoalan kemiskinan dan ekonomi keluarga.
Anggapan bahwa anak perempuan sangat susah menjaga diri pun telah tertanam di kepala orang tua. Dengan menikahkan anak, orang tua merasa terhindar dari gosip miring dan bisa mengangkat derajat keluarga. Apalagi anak dinikahkan dengan keluarga berada.
Karena itu, lewat sinetron Suara Hati Istri kita sedang belajar dan membuka tabir gelap potret buram kebudayaan negeri. Bagaimana pendapatmu?
Tambahkan Komentar