RT - readtimes.id

Industri Hiburan yang Menolak Mati

Readtimes.id– Saat ini media sosial perlahan dibanjiri hal-hal tentang tahun baru 2022. Harapan-harapan telah dilontarkan dalam doa hingga catatan kecil dalam bingkisan parsel untuk sanak saudara. Walaupun masih dalam situasi pandemi yang entah kapan akhirnya, kita tetap berada di penghujung tahun 2021 dengan harapan sembuh di tahun selanjutnya.

Ya, Covid-19, si virus tak kasat mata nan mematikan itu telah mengubah segalanya. Tidak hanya berhasil merenggut banyak nyawa dan kesehatan manusia, tapi juga menyentuh sektor sosial ekonomi masyarakat tak terkecuali sektor kreatif seperti industri hiburan.

Lihatlah begitu banyak film yang harus mengalami penundaan tayang di bioskop. Seperti Film Mulan 2020, Fast and Furious 2021 atau Geez & Ann 2021 akibat kasus Covid-19 enggan melandai. Situasi tak kunjung mereda berujung pada tutupnya bioskop di tahun 2020.

Tentu kebijakan menutup bioskop mengakibatkan mati suri serta menimbulkan kerugian oleh para sineas. Bioskop CGV misalnya, mencatat kerugian yang mereka alami sejak kebijakan penutupan bioskop sementara sebesar Rp 445,83 miliar di tahun 2020. Hal tersebut kemudian berimbas pada para pekerja yang harus diberhentikan sementara.

Tidak hanya industri perfilman, mereka yang bekerja di industri musik juga mengalami tantangan yang kurang lebih sama. Bukan cuma para musisi, tapi mereka yang bekerja di belakang layar seperti penyelenggara konser beserta jajarannya. Pagelaran musik terpaksa ditunda nyaris dibatalkan dan semuanya harus tetap di rumah dengan kepastian waktu membaik entah kapan.

Setelah jatuh bangun akibat pandemi, industri perfilman dunia terbantu dengan adanya layanan streaming dan VOD (video on demand) yang selama ini tidak begitu ramai disinggung banyak orang. Dengan platform ini justru memicu tumbuhnya kembali harapan untuk bangkit setelah ditampar kenyataan pendemi.

Sangat menarik justru ketika media sosial dibanjiri pengumuman akan tayangnya sebuah film maupuan web series di berbagai layanan streaming. Boleh dikata ini adalah kabar baik di tengah situasi yang entah kapan membaik. Namun setidaknya, para pekerja di balik layar yang bertugas kini telah memegang kembali alat tempur mereka di lapangan yang besar kemungkinan sempat ditinggalkan beberapa saat.

Di tengah pandemi juga menjadi momen comeback para sineas, terutama perempuan untuk berkarya melalui sebuah film tentunya. Sebut saja Nia Dinata dengan A World Without yang ditayangkan di layanan streaming Netflix. Hal ini juga memunculkan beberapa nama sineas muda yang justru produktif di masa pandemi seperti Aco Tenri dengan “Happy Girls Don’t Cry 2020” dengan potret situasi pandemi saat ini.

Tidak jauh berbeda, industri musik juga perlahan bangkit dari segala hal yang menghalangi terlaksananya suatu pertunjukan. Para pelaku industri musik harus bisa mencari cara untuk bangkit dari kondisi yang tak karuan ini. Dengan mengandalkan sosial media segalanya bisa terselenggara.

Menanggapi kondisi tersebut 88Rising yang gagal melaksanakan festival High In The Cloud di Jakarta mengobati kekecewaan para penggemar dengan mengadakan konser virtual di platform Youtube bertema Asia Rising Forever pada Mei 2020 dan Asia Rising Together pada Mei 2021. Mereka sekaligus membuka donasi sebagai dukungan terhadap isu kesehatan mental serta hak asasi manusia, terkhusus kepada Asian American yang sempat memanas akibat isu rasisme.

Di Indonesia sendiri, konser konser virtual juga diambil para musisi untuk menyapa para penggemar mereka di rumah. Melalui live streaming Youtube Isyana Saraswati, Ardhito Pramono, Danilla Riyadi, Reality Club serta musisi lainya berhasil mengobati kerinduan para penggemar lewat lantunan musik mereka sekalipun harus terhalang oleh jarak.

Kini industri hiburan perlahan bangkit walaupun harus menghadapi risiko besar. Bioskop telah buka, pagelaran musik kembali beroperasi di luar rumah dan para pekerja di balik layar juga akhirnya bisa mendapatkan upah.

Untuk itu, di penghujung tahun 2021 ini kita semua tentu memiliki berjuta harapan menuju tahun 2022 selanjutnya, namun satu hal yang penting dari semua harapan itu bahwa tahun depan kita bisa pulih dari pandemi.

Selamat tahun baru 2022!

Editor: Ramdha Mawaddha

Ayu Ambarwati

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: