
Readtimes.id- Resmi sudah gim God of War: Ragnarok akan segera rilis untuk konsol playstation 4 dan playstation 5. Setelah harus bersitegang dengan Baldur pada seri sebelumnya, Kratos yang semakin menua akan melakukan perjalanan bersama sang anak, Atreus yang juga semakin dewasa. Selain Atreus dan Kratos, pihak lain yang usianya semakin bertambah adalah kita, para pemainnya.
Bicara tentang God of War, gim besutan Santa Monica Studio ini merupakan salah satu gim yang sudah melalui perjalanan yang sangat panjang menembus waktu yang lama. Petualangannya dalam menjelajahi mitologi untuk membasmi para dewa menjadi bagian dari memori indah masa kecil.
Memori tersebut tidak lain adalah ingatan ketika masih rajin berkunjung ke rental Playstation (PS). Modal uang Rp2 ribu di tangan sudah cukup untuk memainkan karakter botak dan bertelanjang dada tersebut selama satu jam lamanya.
Tentunya diiringi suara khas televisi tabung, musik dari gim lain, bunyi controller yang dimainkan dengan kabel tergulung, dan keluhan para bocah yang tidak terima kalah.
Pengalaman panjang memainkan God of War adalah sebuah ingatan yang menyenangkan, apalagi ketika adegan di mana sang karakter utama mengalahkan para dewa Olympus yang perkasa.
Kombinasi cerita, grafis, dan gameplay menjadikan God of War menjadi salah satu gim wajib tersedia di setiap rental playstation.
Seiring perkembangan waktu, aktivitas mengunjungi rental PS sudah tidak lagi sering dilakukan. Tuntutan hidup yang meninggi membuat waktu untuk bersenang-senang berkurang drastis.
Alih-alih bertahan dengan gaya hack and slash-nya yang cepat dan brutal, pihak pengembang menambahkan elemen baru kala merilis gim barunya pada 2018 yang lalu.
Karakter Kratos yang selama ini dikenal pemarah dan bengis diceritakan telah memiliki anak bernama Atreus dan berpindah ke mitologi Nordik. Perjalanan membawa mereka pada pengungkapan jati diri sang anak.
Selain penambahan unsur RPG dan senjata yang baru di dalam permainannya, penceritaan dalam God of War 2018 menjadi suatu tombol reset untuk waralaba gim ini.
Mengusung karakter Kratos yang sekarang sudah menjadi bapak, para pemain lama yang kembali memainkan seri terbarunya pun dibuat tersentuh dengan pertumbuhan karakter.
Empat tahun berlalu, Santa Monica Studio akhirnya merilis seri lanjutan dari waralaba ini dengan tajuk “God of War: Ragnarok.” Interaksi antara Kratos dan sang anak menjadi sesuatu yang spesial bagi para pemain yang merindukan gim ini.
Luasnya wilayah yang dapat dijelajahi menjadi salah satu hal yang patut diapresiasi dari pihak studio di samping ceritanya yang kali ini, tidak hanya tentang bertarung dengan para musuh, tetapi juga mencoba memahami sang anak yang mulai dewasa.
Terlepas dari penurunan skill Kratos yang seakan disetel ulang jika dibandingkan progres pada God of War 2018, gim ini bisa menjadi salah satu kandidat kuat peraih gelar Game of The Year.
Kombinasi cerita, mekanik permainan, dan gameplay menjadi alasan utama mengapa gim ini bisa menjadi penantang serius Elden Ring dalam The Game Award.
Namun, terlepas dari siapa yang bakal memenangi gelar prestisius tersebut, cara terbaik untuk merayakan rilisnya God of War: Ragnarok adalah dengan memainkannya. Sebab pada akhirnya, gim diciptakan untuk dimainkan.
Editor: Ramdha Mawaddha