RT - readtimes.id

Peluang Bisnis Hingga Tren Fashion dari Aplikasi TikTok

Sempat menjadi kontroversi di indonesia Tik Tok di blokir secara tiba tiba oleh pemerintah Indonesia karena dianggap sebagai konten yang tidak edukatif. Sebagai platform sosial pendatang baru tidak sulit untuk membuatnya terkenal luas di masyarakat.

Platform sosial yang berbasis musik video ini, pertama kali diluncurkan pada September 2016 di Cina dengan nama Douyin. Hanya dalam kurun waktu kurang lebih 2 tahun, kini Tik Tok sudah tersedia dalam 36 bahasa di seluruh dunia dan memiliki 500 juta pengguna aktif bulanan.

Data industri jelas menunjukkan bahwa Tik Tok maju pesat. Aplikasi ini memiliki daya tarik tersendiri yang lebih luas untuk menarik pengguna untuk membuat dan berbagi video pendek. Aplikasi ini pun mulai semakin digemari,mulai dari anak kecil hingga orang dewasa.

Tidak hanya sebagai tempat untuk melakukan challenge, TikTok juga menjadi tempat berbagai konten yang kreatif, sehinga melahirkan banyak artis Tik Tok di Indonesia. Influenser dari Makassar Kikiagustinamo adalah salah satu pengguna kreatif Tik Tok yg mampu memanfaatkan fitur-fitur dan ketenaran Tik Tok, baik itu promote, hobi, ataupun eksplorasi diri dan ide sebagai konten kreator.

“Saya melihat ada peluang besar, selain kita bisa dapat pengalaman dari konten-konten orang lain, konten kita juga punya peluang di tonton banyak orang, karena di Tik Tok tidak bergantung dari berapa banyak followers. Sehingga hal inilah yang membuatnya sedikit lebih unggul dari Instagram.”

Selain itu, tidak sedikit orang yang kadang salah fokus dengan outfit yang digunakan oleh Kiki pada saat membuat konten, secara tidak langsung mereka mulai mencari tahu tren fashion melalui olshop-olshop jualannya.

“Melihat perkembangan aplikasi ini mungkin Tik Tok akan sama seperti Youtube yah, hampir semua pengalaman orang, perasaan senang, bisnis, berita, gosip, sampai orang jualan seperti saya ada di sini,” tambah Kiki.

Menariknya ada hal yang menjadi terobosan baru dari platform ini, kita bisa di bayar langsung dari aplikasinya, meskipun untuk sistem pengambilannya masih belum dikatakan cepat. Tetapi ini sudah menjadi daya tarik lebih sekaligus tantangan bagi konten creator untuk memperbaiki kualitas kontennya agar lebih berkelas lagi.

Fransiska Ignasia

1 Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: