Readtimes.id- Kang In-ho yang diperankan oleh Gong Yoo adalah guru baru di sekolah Inhwa, sekolah anak khusus tuli. Sekolah Inhwa terletak di Daerah Gwanju Korea Selatan. Kepindahan Kang In-ho di sekolah ini atas rekomendasi profesornya di Universitas.
Saat pertama kali menginjakkan kaki di sekolah Inhwa, Kang In Ho sudah merasakan ada yang aneh dari sekolah barunya itu. Pertama, di kelas beberapa murid menunjukkan gelagat aneh seperti menutupi sesuatu dan tak ingin didekati.
Kejadian aneh lainnya saat murid laki-laki bernama Jeon Min So memiliki lebam yang begitu banyak di wajahnya. Parahnya, gurulah pelaku mengapa wajah Min So demikian lebam. Tidak sampai di situ ketika Kang In Ho hendak kembali ke rumah, ia menyaksikan muridnya duduk dekat jendela terbuka dengan tatapan yang begitu kosong.
Karena khawatir terjadi sesuatu Kang Inho bergegas dimana sang murid berada. Saat didekati, murid itu meronta namun akhirnya bisa ditenangkan oleh Kang In Ho. Menggunakan bahasa isyarat, Kang Inho kemudian menanyakan apa yang terjadi dan terungkaplah kenyataan.
Tiga orang murid mengalami kekerasan seksual. Sebuah kenyataan yang menyayat hati. Sebagai manusia Kang Inho sungguh tak menyangka sekolah barunya itu menyimpan rahasia besar. Rahasia bejat. Sekolah harusnya jadi tempat nyaman bagi mereka menjelma tempat paling tidak aman bahkan menyeramkan bagi muridnya. Mirisnya, kekerasan seksual yang dialami ketiga murid dilakukan oleh staf pengajar dan kepala sekolah sekolah luar biasa itu.
Bersama Seo Yoo Jin (Jung Yu Mi) karyawan di Pusat Hak Asasi Manusia Mujin, Kang Inho mulai melaporkan kasus tersebut. Walau di tengah jalan mereka mengalami kesusahan sebab publik tidak percaya atas kesaksian korban dan kekuasaan serta uang bermain di persidangan. Ketiga pelaku pelecehan mendapatkan hukuman sangat ringan.
Film yang diangkat dari kisah nyata ini ditutup dengan tewasnya Jeon Min So yang semakin menyakiti hati Kang In Ho. Penggambaran bahwa kasus kekerasan seksual masih dipandang sebelah mata belum jadi sesuatu yang penting untuk dituntaskan. Padahal, korban kekerasan seksual tidak hanya menyakiti fisik melainkan mental. Penegakan hukum serta penegak hukum yang mudah disuap kuasa memperkuat ketidakadilan bagi kaum difabel.
Silenced seakan membantah akan kasus kekerasan seksual yang selama ini menyudutkan korban. Korban kekerasan seksual seringkali disalahkan karena pakaian bahkan tindakannya. Nyatanya pelaku kekerasan seksual tidak memandang bulu. Sewaktu waktu bisa terjadi tanpa memilah ia berpakaian terbuka atau tertutup, wanita atau lelaki bahkan anak-anak atau dewasa. Buktinya korban kekerasan seksual dalam film ini adalah anak-anak. Tidak hanya perempuan, laki-laki pun menjadi korban. Jika dilihat lagi pakaian yang mereka kenakan biasa-biasa saja. Alih-alih korban sudah sepatutnya kita fokus pada pelaku dan memberikan hukuman yang setimpal.
Film Silenced pertama kali dirilis pada 22 September 2011 di Korea. Silenced juga mendapatkan Penghargaan Film Blue Dragon untuk Musik Terbaik. Disutradarai oleh Hwang Dong-hyuk yang diadaptasi dari novel berjudul The Crucible. Film ini wajib ditonton sebab banyak pelajaran yang bisa kita ambil terutama terkait kasus kekerasan seksual.
#Hiburan #film #Silenced2011 #kekerasanseksual #GongYoo #JungYumi
157 Komentar