Readtimes.id– Hidup selayaknya roda yang berputar. Terkadang di atas namun sewaktu-waktu akan berada di bawah. Tidak selamanya bahagia, senang gembira, ada kalanya merasa sedih hingga pikiran kita hanya terfokus ke sana.
Pikiran-pikiran negatif tersebut menggeluti diri sehingga mempengaruhi hal-hal lain dalam kehidupan. Di saat seperti ini, bantuan dari orang-orang terdekat bisa jadi semangat baru untuk kita. Walau, tidak jarang akan ada masa di mana diri juga butuh hal lain sebagai suntikan energi baru agar bisa menjalani hidup dengan semestinya.
Membaca buku nyatanya bisa menjadi jawaban. Merujuk pada Journal Bibliotheraphy (terapi melalui buku) oleh Herlina, buku bisa jadi salah satu solusi untuk membantu penyembuhan masalah hidup.
Penggunaan buku untuk tujuan perawatan memperoleh perhatian khusus dan luas setelah Perang Dunia I dan II. Banyaknya tentara yang kembali dari perang dengan gangguan atau simtom pascatrauma, bibliotherapy dipandang sebagai perawatan yang efektif dari sisi biaya.
Sejak itulah penggunaan bibliotherapy meluas dan saat ini digunakan dalam profesi “membantu”, di setiap kelompok usia pada berbagai populasi. Bibliotherapy digunakan oleh konselor sekolah, pekerja sosial, perawat kesehatan mental, guru, dan pustakawan.
Bibliotherapy bahkan digunakan untuk mengatasi berbagai isu dan permasalahan. Banyak yang menggunakan buku dalam program pendidikan karakter, sedangkan yang lain menggunakan untuk kesulitan yang lebih spesifik, seperti kematian dan keadaan menjelang kematian dan perceraian.
Selama berabad-abad buku telah menjadi “terapis bisu” bagi begitu banyak orang. Melalui buku, pembaca dapat sepenuhnya memasuki peran baru. Mereka seolah-olah mengalami sendiri contoh-contoh kehidupan dan gaya hidup. Fiksi yang baik dapat memberikan klien model-model yang dapat membantunya mengatasi masalah yang dihadapinya. Nonfiksi yang bermutu, terutama buku-buku bantu diri (self-help book) dapat memberikan klien pengaruh nyata dan saran yang membantunya mengatasi masalah yang dihadapinya.
Memiliki masalah yang tak kunjung menemui penawarnya, buku bisa jadi pilihan untuk sejenak rehat dari pikiran kusut di kepala. Tidak perlu bacaan berat, tema fiksi dan bacaan ringan lainnya boleh jadi daftar buku untuk kamu baca.
Selamat membaca.
Editor: Ramdha Mawaddha
Tambahkan Komentar