RT - readtimes.id

Children of Heaven; Ketulusan dan Pengorbanan Seorang Anak

Selain drama percintaan antara pasangan, seringkali karakter bersaudara menjadi tokoh utama dalam sebuah film. Hubungan persaudaraan justru lebih kompleks dan selalu memiliki daya tarik tersendiri. Terkadang ada alur cerita yang menghangatkan hati jika melihat adegan persaudaraan dalam sebuah film. Bagaimana kita melihat pengorbanan seorang kakak kepada sang adik ataupun sebaliknya.

Children of Heaven adalah film Iran 1997 yang disutradarai oleh Majid Majidi. Ini adalah kisah yang menyenangkan tentang sepasang sepatu yang hilang dan cinta antara saudara kandung. Ini menjadi film Iran pertama yang dinominasikan untuk Film Best Foreign Language Film at the Academy Awards dan sering dibandingkan dengan Sica’s Bicycle Thieves.

Keluarga miskin dengan dua anak kecil berjuang untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam setiap aspek kehidupan. Mereka adalah saudara kandung, Ali adalah kakaknya yang berusia 9 tahun dan adik perempuannya Zahra, sebagian besar berfokus pada mereka. Ali kehilangan sepatu yang akan diberikan untuk Zahra dan kedua anak itu menyadari bahwa mereka tidak dapat memberi tahu orang tua mereka karena mereka tidak mampu membelinya.

Kita akan melihat bagaimana kemiskinan bahkan membuat hal-hal yang paling sederhana menjadi kemewahan besar dalam hidup banyak orang dan dua anak ini begitu polos dan murni hatinya. Mereka mencoba mengatur jalan mereka melalui situasi ini dengan mengandalkan satu-satunya sepatu milik Ali. Kemudian akhirnya balapan di mana Ali memperebutkan posisi ke-3 dengan hadiah sepatu.

Film ini merangkum begitu banyak hal seperti kemanusiaan, cinta satu sama lain, keinginan untuk melakukan sesuatu untuk orang yang benar-benar dicintai, tidak mementingkan diri sendiri, mematahkan stereotip.

Rasanya hampir mustahil untuk tidak mencintai kedua anak kecil yang menggemaskan ini yang memikul kisah indah tentang kepolosan, kemiskinan, dan kasih sayang , sebuah film yang menarik kita dengan kekuatan sedemikian rupa ke dalam situasi yang dihadapi oleh karakter-karakternya sehingga kita tidak dapat dibiarkan bergeming.

Penonton mungkin akan mulai berpikir ‘Saya berharap saya memiliki saudara perempuan atau saudara laki-laki seperti itu’. Jadi untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan penyerapan pikiran indah seperti itu, film ini sangat disarankan untuk di tonton dan jika memungkinkan menonton dengan seluruh keluarga lainnya.

Fransiska Ignasia

Tambahkan Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: