Readtimes.id– Pasar minuman beralkohol mengalami sejumlah tantangan dan berpotensi menyusut tahun ini. Di tengah pandemi di mana ketatnya aturan penjualan hingga kebijakan pembatasan yang terus menghantui. Bagaimana tidak, bisnis hotel, restauran, dan kafe yang menjadi penopang bagi penjualan minol terancam lesu seiring dengan adanya pandemi covid-19 yang tengah mewabah.
Di tengah-tengah situasi yang penuh ketidakpastian ini, selain berpotensi menggerus permintaan minol, pandemi juga rupanya mempengaruhi cara konsumen mengkonsumsi minol.
Terjadi pergeseran cara konsumsi para konsumen dari yang biasanya dilakukan dengan cara mengkonsumsi di tempat pada tempat-tempat penjualan seperti bar cafe dan restoran menjadi lebih banyak di lakukan di rumah masing-masing.
Kendati demikian persoalan baru adalah para penjual minol di toko online masih sering mendapatkan kesulitan seperti yang kemudian diungkapkan oleh Sulman seorang produsen minol pada readtimes.id yang juga sebagai pemilik @domekomikol.
“Hal ini tidak lain disebabkan karena mindset tentang minol yang selama ini masih dikaitkan dengan agama tertentu di masyarakat kita, ” terangnya
Meskipun bukan produk yang umumnya di stok di rumah oleh masyarakat, pemilik domekomikol melihat transaksi di e-commerce yang berpotensi meningkat tiap tahunnya mulai dilirik pelaku usaha minuman beralkohol (minol). Market place dinilai mampu menjangkau produk-produk lokal ke berbagai penjuru nusantara.
“Ada peluang besar bekerjasama dengan beberapa e-commerce untuk mengembangkan penjualan produk kita di situs-situs mereka agar menjangkau segmen market yang belum bisa kami jangkau dengan produk yang sudah ada sekarang. Kami juga ingin memberikan pilihan varian ke market, sehingga diharapkan konsumen pun mempunyai pilihan” ujarnya
Meskipun penjualan minol impor secara online sudah cukup lama akan tetapi kondisi pasar saat pandemi seperti sekarang ini adalah hal baru yang membawa tantangan baru bagi mereka.
Tambahkan Komentar