
Mimi… mimi… mimi…
Penulis Min-woo (Gang Dong-Won) terus mengetik kata itu di komputernya dan menyebut nama itu di dalam tidurnya. Eun Hye (Gong Hyo Jin), tunangan Minwoo ikut merasakan kenehan dan perubahan pada Minwoo sampai berniat untuk pergi.
Semua hal itu berawal dari Minwoo yang mengalami writers block dan tertekan karena kuseksaannya di novel pertama. Ia berhalusinasi dan mimpi buruk terus menghantui, hingga tidak bisa berkonsentrasi di dalam pekerjaannya maupun menjalani hidup normal.
Frustasi, Minwoo mendatangi sebuah bar pada suatu hari, sedikit mabuk, disana ia bertemu dengan Mimi. Cinta pertama yang sepertinya telah dia lupakan. Mimi (Lee Yeon-hee) adalah gadis cantik yang sangat mencintai Minwoo sampai menguntitnya terus-menerus.
Setelah pertemuan mereka di bar, Minwoo tidak yakin apakah kejadian itu benar-benar terjadi atau lagi-lagi hanya sebuah halusinasi. Sementara bukan hanya Minwoo yang merasa dikejar-kejar oleh sesuatu, Mimi pun demikian. Seseorang seperti menghentikannya untuk mengikuti Minwoo, pria yang sangat ia cintai, Mr. M-nya.
Semua pertanyaan dan rasa frustasi Minwoo perlahan mulai mendapatkan jawaban saat bertemu dengan teman-teman semasa SMA-nya dan mendengar nama Mimi. Ia mulai menelusuri kenangan-kenangannya semasa SMA.
Mimi ternyata begitu dekat dengannya, justru Mimi adalah muse-nya. Figur inspirasi dari tulisan-tulisannya. Hanya saja ada sebuah kejadian yang membuat Minwoo harus menenggelamkan kenangan SMA-nya dalam-dalam khususnya mengenai Mimi.
Perlahan-lahan terjawab, Minwoo mulai menyadari bahwa semua mimpi buruk ataupun halusinasi lainnya yang sedang ia alami karena dia belum berdamai dengan masa lalu. Semacam portal yang memungkinkannya menemukan kembali masa lalunya dan terhubung kembali dengan Mimi. Ada petunjuk adegan duplikat (deja vu) dimana Minwoo kehilangan kendali atas emosinya dan dalam ekspresi berlebihan mengungkapkan pikiran jujurnya – bagai mimpi.
Dari awal hingga akhir film, director Lee Myung-se menyuguhkan cerita yang menarik. Tentang halusinasi dan kenyataan yang seperti berdampingan, membuat sulit untuk membedakan yang mana yang nyata dan bukan. Namun, adegan mimpi sama-sama ‘’nyata’’ bagi kedua karakter – Minwoo dan Mimi.
Film M (2007) ini meninggalkan pertanyaan, jika kita mengalami cinta dalam mimpi, bukankah itu juga cinta?
Tambahkan Komentar