Readtimes.id– Tak banyak karya film yang bisa membicarakan kesehatan manusia secara gamblang dan apa adanya. Namun, sutradara Kip Andersen dan Keegan Kuhn berani mengungkap fakta tentang kesehatan melalui film dokumenter “What the Health” yang dirilis pada 2017.
Dokumenter ini menceritakan tentang bagaimana seorang Kip Anderson mencari solusi akan ketakutannya terhadap penyakit diabetes, di mana penyakit ini menjadi sejarah dalam keluarganya.
Dengan durasi sekitar 97 menit, penonton dapat melihat adegan-adegan yang menunjukkan praktik industri makanan dan peternakan intensif. Perjalanan Kip mengunjungi peternakan pabrik pengolahan makanan, dan berbicara dengan ahli kesehatan, ilmuwan, dan aktivis.
Film ini juga mendokumentasikan wawancara dengan beberapa warga di Amerika Serikat yang memiliki pengalaman langsung dengan dampak diet mereka terhadap kesehatan pribadi.
Kip mengungkap sejumlah fakta mengejutkan seputar konsumsi daging dan produk hewani serta potensi dampaknya terhadap penyakit kronis seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung. Klaim seperti “makan telur setara dengan merokok lima batang” dianggap kontroversial dan tidak akurat.
Bahkan beberapa kritikus menuduh bahwa film ini menghadirkan informasi yang tidak seimbang atau bahkan menyesatkan.
Meskipun kontroversial dan menuai pro dan kontra, “What the Health” berhasil membuat penonton berpikir lebih kritis, mempertimbangkan berbagai perspektif dan sumber informasi tentang aspek-aspek kesehatan dan kebutuhan gizi dalam pola makan sehari-hari.
Film ini juga memberikan peluang untuk merenungkan kebutuhan gizi di Indonesia. Dalam konteks ini, penting untuk menyoroti pola makan masyarakat Indonesia yang kaya akan keanekaragaman pangan lokal. Namun, keseimbangan nutrisi seringkali menjadi tantangan.
Selain itu, ada kekhawatiran bahwa penerapan pola makan berbasis tumbuhan secara eksklusif mungkin tidak sesuai dengan budaya dan kebiasaan makan masyarakat lokal.
Penting bagi kita untuk memahami bahwa perubahan pola makan tidak harus bersifat radikal, tetapi lebih kepada peningkatan kesadaran akan pilihan makanan yang lebih sehat.
Dengan mengetahui pola makan yang sesuai dengan kebutuhan gizi lokal dan mendukung pertumbuhan sumber pangan yang berkelanjutan, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan lingkungan yang lebih lestari di Indonesia. (NK)
Editor: Ramdha Mawaddha
2 Komentar