Readtimes.id– Beda kepala, beda pemikiran. Itulah yang ingin disampaikan oleh Hirokazu Kore-eda dalam film terbarunya yang berjudul ‘Monster’.
Setelah sukses melalui film ‘Shoplifters’ dan’Broker’ yang sukses menguras air mata, Hirokazu Kuro-eda kembali menghadirkan film bergenre drama keluarga. Kali ini, sutradara dengan segudang penghargaan tersebut menyajikan cerita secara berbeda.
Film yang dibintangi oleh Sakura Ando tersebut menceritakan tentang perundungan yang dialami oleh Minato Mugino, anak dari karakter Saori Mugino. Berawal dari perilaku aneh sang anak, Saori merasa pihak sekolah telah melakukan sesuatu kepada sang anak.
Keresahan Saori tersebut membawanya pada pertemuan dengan karakter Hori Michitosi yang diperankan oleh Eita Nagayama. Namun, sang guru ternyata punya cerita lain tentang sang anak.
Setelah melihat penceritaan peristiwa dari karakter Hori, penonton kemudian dibawa untuk melihat cerita dari pandangan Minato. Sang sutradara memberikan kesempatan kepada ketiga karakter tersebut untuk menceritakan sebuah fenomena melalui persepsinya masing-masing.
Film ‘Monster’ disajikan secara menarik oleh Kore-eda. Alih-alih menempatkan karakter Saori sebagai sudut pandang utama, Kore-eda malah membagi film tersebut ke dalam 3 sudut pandang berbeda.
Pembagian film ke dalam beberapa babak membawa penonton ke dalam perspektif berbeda yang dibawakan oleh masing-masing karakter. Alhasil, penonton diarahkan untuk mencoba memahami pemikiran dari karakter Saori, Hori, dan Minato.
Pada akhirnya, film ini malah membawa kita mencoba memahami makna dari label ‘monster’. Seperti kalimat yang sering diucapkan oleh Minato.
“Siapa monsternya?,” ujar Minato pada film tersebut.
Bagi sang sutradara, film ini memberikan gambaran bahwa setiap orang memiliki pandangannya tersendiri tentang monster dalam kehidupan. Menurutnya, label tersebut diberikan untuk hal-hal yang tidak dimengerti oleh manusia.
“Beberapa orang menggunakan label monster untuk memisahkan diri dari hal-hal yang tidak mereka pahami. Kini, melalui media sosial dan kesenjangan yang diakibatkan oleh pandemi COVID, isu-isu tersebut telah menyebar luas ke seluruh dunia,” ujar Kore-eda dalam wawancaranya bersama Forbes.
Melalui film ini, kita dapat melihat bahwa setiap orang memiliki berbagai persepsi yang berbeda-beda tentang suatu hal. Sehingga, sebagai manusia, kita harus sebijak mungkin dalam menyikapi berbagai peristiwa yang terjadi.
Film ini dapat ditonton di bioskop terdekat dan melalui platform Apple TV. (NK)
Editor: Ramdha Mawaddha
1 Komentar