Readtimes.id–Terkadang ada rasa enggan untuk bercerita tentang apa yang ada di pikiran kita, yang kita rasakan, dan yang kita inginkan. Takut, cemas dan segala macam rasa yang kian menghalangi menambah enggan mengungkapkan isi kepala. Hingga akhirnya semua itu terkubur di sembarang tempat. Di dalam diri sendiri.
Satu persatu lubang itu terisi oleh perasaan manusia dari cerita kehidupan masing-masing. Luka disimpan, bahagia dibagikan hingga di satu titik sesuatu yang terkubur bak mati suri memberontak bangkit menampakkan wujudnya. Wujud itu berupa luka, sepi, trauma dan masih banyak lagi.
Ajaibnya semua wujud itu tumpah sebab beberapa prosa yang berseliweran di sosial media.
“Tak apa jatuh sekali, Bangkitlah berkali-kali” demikian bunyi dari unggahan akun instagram @menjadimanusia.
“Terima kasih sudah bertahan dan bersabar,” unggahan akun @nktcthii.
“Tidak semua orang bisa menerima cara kita berbicara, bersikap dan bercanda. Lebih baik menjaga daripada harus membuat klarifikasi” unggahan @tempatbercakap.
Seolah menjelma seorang teman. Mereka bak wadah untuk siapa saja yang ingin mengungkapkan isi kepala tentang kehidupan. Dalam setiap unggahan menjadi penyemangat, juga pengingat. Bahwa mereka yang sedang dalam fase sulit tidak pernah sendirian, tidak akan kesepian.
Demikian juga yang diungkapkan salah seorang narasumber yang tidak ingin diungkap identitasnya.
“Saya sangat bersyukur ada akun yang seperti itu, karena dalam hidup saya merasa tidak sendirian, bila melihat postingannya yang positif, dunia ini seakan tidak sunyi atau sepi dan serasa saya dirangkul dari jauh,” terangnya kepada tim readtimes.id.
Ia melanjutkan, dirinya sangat senang dengan kehadiran akun-akun yang berbagi pesan positif di tengah banyaknya informasi duka yang membuat cemas. Seolah teman, tulisan-tulisan di dunia maya tadi menyulapnya jadi tenang.
“Kalau boleh, akun-akun yang positif tersebut, semoga senantiasa berkembang dan tidak keluar dari apa yang ia tujukan,” tutupnya.
1 Komentar