RT - readtimes.id

Rachel Vennya di Balik Forum Ujaran Kebencian

Readtimes.id– Seolah melampaui hitungan detik, topik pembicaraan dengan cepatnya memenuhi salah satu forum diskusi daring. Seseorang memulai lalu yang lainnya mengomentari seperti main hakim sendiri.

Begitulah Rachel Vennya menggambarkan forum diskusi daring dengan maksud menghina dan menjelekkan dirinya. Di tengah kabar bahagia ikut sertanya dalam NYFW, Rachel Vennya harus dihadapkan dengan segolongan orang tidak bertanggungjawab.

Mengutip dari cuitan Twitter Rachel, tahun 2018 silam adalah awal dirinya menjadi bahan gunjingan dalam forum diskusi daring. Semakin parah hingga menyeret nama anak-anak beserta sang ibu. Mereka diserang body shaming, ujaran kebencian bahkan perundungan hingga berdampak pada kesehatan mental Rachel kala itu.

Keberanian Rachel mengungkap polemik forum diskusi daring dengan niatan menjatuhkan seseorang ternyata jadi pemantik kepada mereka yang juga pernah menjadi bahan gunjingan.

Dwi Handayani kemudian mengunggah hal sama. Topik tentang dirinya dalam forum diskusi daring oleh salah satu media juga menyerang mental Dwi. Ia mengalami depresi karena perundungan yang diterima.

Demikian sebuah forum itu terkuak sebagai ladang ujaran kebencian kepada seseorang. Menghakimi tanpa tahu betul pribadi orang yang dituju.

Dari apa yang diunggah Walters et. al. (206), peneliti-peneliti dari University of Sussex bahwa beberapa alasan mengapa ujaran kebencian begitu mudah disampaikan. Salah satunya adalah adanya prasangka buruk tumbuh dalam benak seseorang terhadap orang lain. Hal yang terjadi kemudian adalah timbulnya keinginan menghasut orang lain agar berada di garis yang sama. Selain itu, anonimitas dalam forum tersebut boleh dikatakan sebagai tameng pelindung identitas.

Pada akhirnya forum diskusi tersebut tak ubahnya menjadi sebuah ruang pelanggaran yang bisa menyentuh sisi kriminalitas.

Editor: Ramdha Mawaddha

Ayu Ambarwati

1 Komentar

Follow Kami

Jangan biarkan infomasi penting dan mendalam dari kami terlewatkan! Ikuti sosmed kami: